Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, dukungan pendiri Wahid Institute, Yenny Wahid kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah bentuk untuk memperkuat dukungan. Serta memberikan hal yang terbaik. "Kita bersyukur dan membesarkan hati. Dan sekali lagi semakin memperkuat opini pikiran keyakinan masyarakat pilihan yang terbaik tentang dukungan Jokowi dan Ma'ruf. Ya mudah-mudahan ini bisa terjaga baik," kata Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9). Terkait : Promo Bonus Dia meminta kepada masyarakat serta semua pihak untuk menjaga stabilitas. "Apapun itu alasannya. Di atas segala kepentingan dan kehidupan dengan stabilitas yang kita bisa pertahankan itu sendiri suatu kontribusi kita. Itu harapan saya," ungkap Surya Paloh. Putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menyatakan sikap politik keluarganya dalam Pilpres 2019 dengan menegaskan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Geliat pemilihan presiden 2019 diyakini akan kembali menjadi pertarungan Prabowo Subianto dan Joko Widodo (Jokowi). Meski belum ada pendaftaran resmi, dua nama tersebut digadang-gadang kembali bertarung untuk kedua kalinya setelah Pilpres 2014.
Meski begitu, pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio menilai Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto itu memiliki jalan terjal untuk menang dari Jokowi. Setidaknya, isu pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) bakal menghantui Prabowo.
"Sekarang belum terlihat isu yang terjadi namun (pelanggaran) HAM bisa saja dilempar pihak lawan kepada Prabowo," ujar Hendri kepada merdeka.com melalui sambungan telepon, Sabtu (14/4).
Latar belakang dugaan melakukan penculikan aktivis tahun 1998 oleh Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Panglima Kostrad tak dipungkiri oleh Hendri menjadi momok bagi pemilih saat ini meski cenderung pemilih milenial.
Dia juga mengatakan, pelanggaran HAM bisa menjadi isu sensitif bagi Prabowo. "Jadi kalau orang-orang kalau dibayang-bayangi dengan (pelanggaran) HAM agak malas juga," ujarnya.
Sementara berkaca dari Pilkada DKI Jakarta dan Pilgub Jateng saat ini yang menyinggung isu SARA, Hendri menilai isu tersebut tidak akan terjadi pada Pilpres 2019. Meski begitu, isu tersebut tetap membayang-bayangi jika salah satu dari pihak keduanya memulai terlebih dahulu. Agen Bandarq
"Isu SARA tidak akan muncul kalau tidak ada yang mulai, kemarin yang Jakarta kan ada kejadian pernyataan Ahok itu kan," ujarnya
Comments
Post a Comment