Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, dukungan pendiri Wahid Institute, Yenny Wahid kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah bentuk untuk memperkuat dukungan. Serta memberikan hal yang terbaik. "Kita bersyukur dan membesarkan hati. Dan sekali lagi semakin memperkuat opini pikiran keyakinan masyarakat pilihan yang terbaik tentang dukungan Jokowi dan Ma'ruf. Ya mudah-mudahan ini bisa terjaga baik," kata Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9). Terkait : Promo Bonus Dia meminta kepada masyarakat serta semua pihak untuk menjaga stabilitas. "Apapun itu alasannya. Di atas segala kepentingan dan kehidupan dengan stabilitas yang kita bisa pertahankan itu sendiri suatu kontribusi kita. Itu harapan saya," ungkap Surya Paloh. Putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menyatakan sikap politik keluarganya dalam Pilpres 2019 dengan menegaskan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Pihak kepolisian masih belum berhasil mengungkap kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan. Padahal penyelidikan terhadap kasus tersebut sudah memakan waktu lebih dari satu tahun, dan belum membuahkan hasil.
Ketua KPK periode 2011 hingga 2015, Abraham Samad mengaku khawatir kasus serupa akan kembali terjadi. Kekhawatiran Samad ini disampaikannya saat roadshow Seminar Motivasi Spirit of Indonesia di UIN Sunan Kalijaga, Minggu (15/4). Agen Bandarq
"Saya khawatir kasus Novel akan terulang menimpa pegawai-pegawai KPK. Dan tidak menutup kemungkinan Komisioner KPK juga bisa kena (teror)," ujar Samad.
Dia menyampaikan sudah satu tahun kasus penyerangan terhadap Novel Baswedan terjadi dan tak kunjung ada titik terangnya. Untuk mendorong agar kasus Novel Baswedan bisa segera terungkap, Samad bersama elemen masyarakat sipil pegiat anti korupsi mendorong pemerintah untuk membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).
"Saya tetap konsisten terhadap usulan saya sejak dari awal. Bahwa kasus Novel harus diselesaikan dengan Tim Gabungan Pencari Fakta. Karena apa? Ini sudah satu tahun," ungkap Samad.
Samad menilai pembentukan TGPF bisa membantu pihak kepolisian untuk biaa mengungkap siapa dibalik penyerangan terhadap Novel Baswedan. Samad menganggap jika pemerintah tak segera membentuk TGPF dikhawatirkan kasus penyerangan terhadap penyidik KPK tak akan terungkap dan mengendap tak terselesaikan. Agen Bandarq Enakqq
"Oleh karena itu, pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta itu adalah sebuah solusi yang paling tepat dan paling elegan. Karena kenapa? Tim Gabungan Pencari Fakta nanti kelak akan membantu pihak kepolisian," urai Samad.
Samad menambahkan kerjasama antar pihak kepolisian dengan TGPF bisa membuat pengungkapan kasus penyerangan Novel Baswedan bisa maksimal. Sehingga, sambung Samad, pelaku penyerangan bisa segera tertangkap.
Sebagaimana diketahui penyidik KPK, Novel Baswedan mendapatkan serangan dari orang tak dikenal saat menjalankan ibadah shalat Subuh di masjid yang berada tak jauh dari rumahnya pada 11 April 2017 yang lalu. Akibatnya Novel Baswedan mengalami gangguan penglihatan karena siraman air keras oleh orang tak dikenal. Hingga saat ini, pihak kepolisian belum berhasil mengungkap siapa pelaku penyerangan terhadap Novel Baswedan.
Comments
Post a Comment