Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, dukungan pendiri Wahid Institute, Yenny Wahid kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah bentuk untuk memperkuat dukungan. Serta memberikan hal yang terbaik. "Kita bersyukur dan membesarkan hati. Dan sekali lagi semakin memperkuat opini pikiran keyakinan masyarakat pilihan yang terbaik tentang dukungan Jokowi dan Ma'ruf. Ya mudah-mudahan ini bisa terjaga baik," kata Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9). Terkait : Promo Bonus Dia meminta kepada masyarakat serta semua pihak untuk menjaga stabilitas. "Apapun itu alasannya. Di atas segala kepentingan dan kehidupan dengan stabilitas yang kita bisa pertahankan itu sendiri suatu kontribusi kita. Itu harapan saya," ungkap Surya Paloh. Putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menyatakan sikap politik keluarganya dalam Pilpres 2019 dengan menegaskan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Ferry Juliantono mengkritisi Peraturan Presiden No 20 Tahun 2018 tentang Tenaga Kerja Asing (TKA) yang tidak sesuai dengan Undang-undang Ketenagakerjaan No 13 Tahun 2003. Menurutnya Perpres baru ini memudahkan TKA yang tidak memiliki skil mudah bekerja di Indonesia.
Yang pasti UU 13 Tahun 2003 itu bahwa TKA yang boleh itu yang skilled labor artinya berketerampilan. Dengan Perpres yang ini ternyata makin mengukuhkan bahwa yang masuk tenaga kerja asing khususnya yang dari China itu yang unskilled labor atau buruh kasar yang sebenarnya di Indonesia untuk itu sebenarnya hak dari tenaga kerja Indonesia," ujar Ferry di Restoran Ayam Goreng Suharti, Jakarta Selatan, Selasa (17/4).
Dia menuturkan, hak buruh merupakan hak masa depan generasi muda di Indonesia. Namun Ferry menyesalkan, adanya Perpres ini banyak TKA yang masuk. Baginya, hal ini mengkhianati pasal 27 UUD 1945 yang menjelaskan bahwa masyarakat, rakyat butuh dan berhak atas pekerjaan. Serta berpotensi melanggar konstitusi. Agen Bandarq
"Kalau kemudian ini terang-terangan negara memperbolehkan tenaga kerja asing yang unskilled labor itu menurut saya berpotensi melanggar konstitusi," ucapnya.
Ferry juga menyarankan baiknya pemerintah lebih memberdayakan tenaga kerja Indonesia supaya minim biaya daripada menarik pekerja dari luar yang dapat menyerap biaya negara lebih mahal.
"Misalnya saya mau investasi di Vietnam, kalau saya menggunakan tenaga kerja dari Vietnam kan lebih murah, daripada saya membawa orang atau buruh pekerja dari Jawa saya bawa ke Vietnam. Kan enggak masuk akal saya bawa tenaga kerja dari Indonesia untuk investasi di Vietnam. Kenapa saya tidak mempekerjakan orang Vietnam yang terang-terangan pasti biayanya lebih murah," tuturnya.
"Oleh karena itu ini membenarkan bahwa motif mengikutsertakan, mengharuskan menggunakan tenaga kerja khususnya dari China dalam perjanjian investasi dari pemerintah China menurut saya memang memiliki motif penguasaan itu, motif bukan bisnis, tetapi motif politik," beber Ferry.
Lebih lanjut, aktivis yang pernah dipenjara tahun 2008 ini juga menyinggung soal infrastruktur yang terus digenjot pemerintah namun memberdayakan tenaga kerja asing. Dia juga mengacu dari data Badan Pusat Statistik (BPS). Agen Poker Terpercaya Enakqq
"Konstruksi, infrastruktur pemerintah mengaku bahwa gembar gembor infrastruktur. Ternyata data BPS penyerapan lapangan kerja di bidang konstruksi justru menurun, jadi itu artinya infrastruktur ada tetapi tidak menggunakan tenaga kerja Indonesia, pakai tenaga kerja asing," ujar Ferry.
Lantas mengenai Perpres ini Ferry menantang pemerintah untuk berdebat secara terbuka.
"Kalau mau debat, debat aja terbuka, Pak Jokowi suruh debat aja, semuanya lah kalau perlu sama Pak Luhut. Ya Pak Luhut aja sekalian," tandasnya.
Comments
Post a Comment