Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengatakan, dukungan pendiri Wahid Institute, Yenny Wahid kepada Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah bentuk untuk memperkuat dukungan. Serta memberikan hal yang terbaik. "Kita bersyukur dan membesarkan hati. Dan sekali lagi semakin memperkuat opini pikiran keyakinan masyarakat pilihan yang terbaik tentang dukungan Jokowi dan Ma'ruf. Ya mudah-mudahan ini bisa terjaga baik," kata Surya Paloh di kantor DPP NasDem, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (26/9). Terkait : Promo Bonus Dia meminta kepada masyarakat serta semua pihak untuk menjaga stabilitas. "Apapun itu alasannya. Di atas segala kepentingan dan kehidupan dengan stabilitas yang kita bisa pertahankan itu sendiri suatu kontribusi kita. Itu harapan saya," ungkap Surya Paloh. Putri kedua Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid, Yenny Wahid menyatakan sikap politik keluarganya dalam Pilpres 2019 dengan menegaskan dukungan terhadap pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Rencana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya Sandiaga Uno menaikkan anggaran dan menambah jumlah anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Percepatan Pembangunan (TGUPP) menuai polemik. Sebabnya, Anies menambah anggaran TGUPP hingga puluhan kali lipat, begitu juga dengan jumpa personelnya. Sesungguhnya, TGUPP bukanlah hal baru. Sejak era Jokowi menjabat sebagai gubernur, tim ini sudah dibentuk. Di era Gubernur Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) TGUPP juga tetap ada. Namun bedanya TGUPP di era Ahok dengan era Anies yakni soal jumlah anggaran dan anggotanya. Di era Ahok, TGUPP hanya berisi 13 orang dengan anggaran Rp 2,35 miliar. Sementara di zaman Anies, direncanakan TGUPP berisi 74 orang dengan anggaran naik berkali-kali lipat yakni mencapai Rp 28,99 miliar di RAPBD 2018. Mantan Plt Gubernur DKI Sumarsono pun angkat bicara. Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri ini mengritik keras rencana Anies menaikkan anggaran dan menambah jumlah personel TGUPP. Agen Pok